Berbuat Baiklah Pada Tetangga, Sebab Mereka Penyelamat Terdekat Kita
Memiliki sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam hidupmu? Punya pengalaman titik balik dalam hidup yang dipengaruhi oleh seseorang? Masing-masing dari kita pasti punya pengalaman tak terlupakan tentang pengaruh seseorang dalam hidup kita. Seperti pengalaman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Hero, My Inspiration ini.
Oleh: Siska - Depok
Seminggu setelah menikah, aku langsung diboyong pria yang telah menjadi suamiku pergi merantau ke ibu kota. Awalnya tidak mudah bagiku menyesuaikan diri di tempat baru dan orang-orang baru karena kepribadianku yang introver. Untungnya kami tinggal di kawasan kampung Betawi di mana masyarakatnya terkenal baik hati dan ramah pada para perantau.
Suamiku juga selalu berpesan, agar selalu berbuat baik dan menjaga silaturahmi dengan tetangga, karena di rantau ini kami tidak ada keluarga dekat, maka merekalah yang dianggap sebagai keluarga kami. Suamiku berkata benar, ada banyak peristiwa sulit yang aku alami di mana para tetanggaku berperan sebagai penyelamat.
Setelah anak pertamaku lahir, kami kesulitan mencari baby sitter yang bisa dipercaya untuk menjaga bayi kami, padahal waktu cuti melahirkanku akan segera habis. Kami sudah mencari ke mana-mana tetapi masih belum ada yang cocok. Mencari baby sitter memang lebih sulit dibandingkan ART karena tentunya baby sitter harus orang yang telaten menjaga anak dan bisa dipercaya ketika ditinggal berdua saja dengan anak.
Tetangga Menjadi Penyelamat
Di saat kami hampir putus asa dengan sisa cuti melahirkan yang tinggal menghitung hari, tetangga sebelah rumah menawarkan diri untuk membantu. Beliau memang ibu rumah tangga dan kedua anaknya sudah bersekolah, jadi memiliki waktu luang hingga menjelang sore. Suamiku yang sudah tinggal di kawasan kampung Betawi ini sejak kuliah dulu tentunya sudah mengenal baik beliau. Beliau memang sudah terkenal baik dan menyukai anak-anak serta sabar ketika berhadapan dengan anak-anak. Aku pun setuju. Pada saat itu aku benar-benar bersyukur dan merasa beliau adalah seorang penyelamat.
Di lain waktu, aku dibuat panik dan bingung ketika anak keduaku tiba-tiba demam tinggi. Saat itu aku di rumah hanya bersama anak-anak karena kebetulan suami sedang dinas di luar kota. Aku ingin segera ke rumah sakit tapi hari sudah malam dan tidak ada kendaraan. Di tengah kepanikanku, tetangga depan rumah datang menghampiri mungkin karena mendengar suara ribut-ribut di rumah. Singkat cerita, tetanggaku menawarkan untuk mengantar ke RS terdekat. Alhamdulillah, si adek segera cepat ditangani meskipun diharuskan dirawat di RS. Selama beberapa hari di RS, para tetangga sangat banyak membantuku. Mulai dari membawakan barang-barang kebutuhan menginap di RS hingga menjenguk dan menemaniku di RS sampai suamiku kembali dari tugas dinasnya.
Ini hanya sedikit cerita dari my neighbors are my heroes. Ada banyak lagi kejadian di mana aku merasa terselamatkan oleh kebaikan tetangga. Sungguh pun kami hidup di rantau tanpa keluarga kandung, tetangga-tetanggaku ini sudah layaknya seperti keluarga sendiri. Ingatlah selalu untuk berbuat baik dan saling bantu dengan tetangga, karena merekalah penyelamat yang paling dekat dan paling cepat untuk membantu di saat sulit
Mb siska depok, cerita anda tidak singkron dg fakta foto itu. Itu foto yg anda pakai orang jawatimur. Dia seorang ibu bayangkari. Hati2 ya untuk memakai foto tanpa ijin yg punya.
BalasHapus