Para Ortu, Waspada Bila Anak Suka Bermain dengan Kucing, Belajarlah Dari Kisah Nyata Ini

 Sebuah status yang dibagikan netizen asal Malaysia bernama Zara Ryzal, menjadi viral di media sosial. 




Zara Ryzal, seorang ibu, menceritakan bahaya yang dialami Ijah, anaknya akibat hewan kecil bernama kutu babi

Diunggah 11 Maret 2018, kisah dari Zara ini sudah dibagikan 7.665 netizen dan terus bertambah.


Dalam status itu, Zara menceritakan, semua berawal ketika Ijah, anaknya, mengeluh rasa nyeri di dekat matanya. Zara melihat ada semacam luka hitam.


Awalnya, Zara mengira luka itu adalah kudis. Zara akhirnya membiarkan saja, berharap luka ‘kudis’ itu kering dengan sendirinya. Keesokan harinya, setelah memandikan anaknya, luka itu masih ada.


Zara mengelapnya menggunakan handuk. Tapi luka itu tak juga hilang. Satu hari kembali berselang, Zara kaget setelah anaknya menunjuk luka "kudis" itu makin besar. Zara memotretnya, dan mengirim ke teman-temannya melalui aplikasi Whatsapp.


Satu teman Zara mengatakan, luka "kudis" itu ternyata kutu babi. Zara kemudian mencari tahu apa itu kutu babi di Google


Ternyata benar, luka "kudis" di mata Ijah itu ternyata kutu babi. Zara hendak mencabutnya, namun menurut dia, kutu babi itu akhirnya terlepas sendiri. 


Menurut Zara, Anaknya Itu Memang Gemar Bermain Bersama Kucing.


Dia menduga, kutu babi itu menempel ke Ijah, anaknya, melalui perantara kucing. Dari kejadian ini, Zara berpesan kepada netizen, agar lebih berhati-hati ketika bermain dengan kucing atau anjing. 


“Saya tidak menyalahkan kucing, tapi memang serangga ini banyak di hewan ,” ujar Zara.


“Anak saya memang suka dengan kucing, kucing jalanan pun dia sayang. Tapi kita cegah sebelum terkena,” tambahnya.


Kutu babi berada dalam keluarga Ixodidae bagi yang berkulit keras, atau Argasidae, bagi kutu babi berkulit lembut. 


Habitat kutu babi ini adalah di kawasan yang mempunyai kelembapan tinggi. Jika cuaca terlalu panas dan kering, mereka tidak dapat berkembang biak dengan baik.


Biasanya, kutu babi "menumpang hidup" pada binatang mamalia ataupun burung. Bukan saja "gemar" menghisap darah binatang seperti lembu, kucing, dan binatang lain, kutu babi juga bisa menghisap darah manusia.


Kutu babi biasanya akan merayap di sekitar kawasan badan, dan mencari kawasan yang berkulit tipis untuk memudahkannya membelah kulit sebelum menghidap darah.


Sumber: Informasi-n-news.blogspot.com

5 Responses to "Para Ortu, Waspada Bila Anak Suka Bermain dengan Kucing, Belajarlah Dari Kisah Nyata Ini"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setauku kutu babi nggk dikucing,,biasanya dia hidup dibinatang berbulu tipis sperti babi,sapi,kuda,anjing dikambing pun saya blm pernah menemukanya,tp ya bisa mungkin jg,,,
    Binatangnya kecil banget,,diya akan menghisap darah dan menempel kuat smpe nnt membesar seukuran ujung kelingking anak bayi,warnanya abu² kalo digites dalemnya darah merah kehitaman.
    Sy terbiasa dgn hewan ini,sering ada dihewan ternak sapi saya,tp blm pernah kejadian menyerang saya.
    Klo ditrnak sapi Memang sering menyerang mata dan puting susu sapi.

    BalasHapus
  3. Anak sy jg penggemar dan penyayang kucing.
    Skrg ini sdh byk krn berkembang biak dg cpt.
    Tp hampir setiap hari si anak "merazia" semua jenis kitu yg ada di badan kucing2 tsb.
    Semoga cara demikian menjadi solusi bila ingin ttp memelihara kucing dg ttp aman.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel